Penyebab
Belum diketahui secara pasti, beberapa kemungkinan penyebab toksin, bakteri, bakteriofag dan virus.
Biologi-Ekologi Patogen
- EMS merupakan penyakit baru pada udang windu dan vannamei yang juga dikenal sebagai acute hepatopancreatic necrosis syndrome (AHPNS).
- Pada EMS sindrom kematian terjadi pada awal masa pemeliharaan (20 - 30 hari), sedangkan AHPNS mengacu pada jenis kerusakan jaringan yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu nekrosa akut pada organ hepatopankreas (HP).
- Wabah EMS ini sering terjadi pada tambak yang sudah berumur lebih dari lima tahun dan menggunakan air laut dengan salinitas tinggi (20 ppt).
Gejala Klinis
- Hepatopankreas berwarna pucat keputih - putihan dan timbul bintik atau strip hitam
- Ukuran hepatopankreas mengecil/ mengkerut
- Struktur hepatopankreas tidak mudah hancur/ kenyal dan sulit pecah bila dijepit dua jari
- Cangkang lunak dan usus kosong
- Terjadinya kematian massal 40 - 100?lam empat hari
Udang yang terinfeksi Virus Early Mortality Syndrome (EMS)
Pengendalian
- Pencegahan terhadap EMS dapat dilakukan dengan cara :Mempersiapkan lahan yang baik (plastikisasi tambak, desinfeksi air tandon)
- Penggunaan benur SPF (PL-10) padat tebar <100>
- Penggunaan air bersalinitas rendah <20>
- Kontrol pH pada 8 +- 0,2
- Alkalinitas 100 ppm
- DO minimum 4 ppm
- Manajemen penggunaan pakan dan imunostimulan, serta berhati - hati dalam penggunaan probiotik.
Penanganan
- Desinfeksi air tambak dengan klorin 200 ppm selama satu hari
- Penerapan biosekuriti yang baik
- Melakukan panen parsial dan pemusnahan pada udang yang terinfeksi
- Simpan sampel udang yang masih hidup dalam alkohol 95% atau larutan davidson selama satu hari lalu pindahkan ke dalam alkohol 50% kemudian laporkan kepada petugas PHPI terdekat.